Sorotan analisis untuk menilai suatu Situasi perusahaan akan digembleng pada lima pertanyaan:
- Seberapa baik strategi saat perusahaan bekerja?
- Apa kekuatan sumber daya perusahaan dan kelemahan, dan peluang eksternal dan ancaman?
- Apakah harga perusahaan dan biaya yang kompetitif dengan para saingan?
- Apakah perusahaan secara kompetitif kuat atau lemah dibandingkan saingan utama?
- Apa isu-isu strategis dan masalah pantas yang diperhatikan manajerial?
MODEL RBV
Above-average returns sangat ditentukan oleh karakteristik di dalam perusahaan. Fokus dari model ini pada pengembangan atau perolehan sumber daya dan kapabilitas. Sumber daya meliputi seluruh aset-aset keuangan, fisik, manusia, dan budaya perusahaan yang digunakan oleh perusahaan untuk mengembangkan, menciptakan, dan menjual produk atau jasanya.
Ciri Utama:
- Perusahaan pada intinya adalah sekumpulan kapabilitas.
- Efektivitas suatu perusahaan tergantung dari kesesuaian antara kapabilitas dengan pasar yang dilayani oleh perusahaan.
- Pertumbuhan suatu perusahaan dibatasi oleh kapabilitas yang dimilikinya.
- Kapabilitas dapat dibeli atau diciptakan dan tersedia bagi semua perusahaan. Namun ada juga kapabilitas yang tidak dapat atau relatif sulit ditiru.
Tiga sumber daya dasar, yaitu: aset yang terlihat, aset tak terlihat, dan kapabilitas organisasi. Karakteristik sumber daya yang berharga: menambah nilai (value), langka (rare), sukar ditiru (hard to imitate), dan kemampuan dalam memanfaatkan (ability to exploit).
Mekanisme Isolasi
- Superioritas kompetitif
- Kelangkaan sumber daya
- Kemudahan ditiru
- Appropriability
- Daya tahan
- Dapat digantikan (substitutability)
KOMPETENSI INTI
Kapabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk mengintegrasikan sumber daya yang dimilikinya untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Kapabilitas dapat dikombinasikan untuk menciptakan kompetensi inti. Kompetensi inti (core competence): apa yang dilakukan perusahaan, yang bernilai secara stratejik.
Kompetensi inti memiliki potensi untuk menjadi kekakuan inti (core rigidities). Core rigidities adalah bentuk lampau kompetensi inti yang menebarkan benih kelambanan, inersia organisasi, strategic myopia, dan menghalangi perusahaan merespons perubahan lingkungan eksternal secara layak. Kondisi yang mempengaruhi keputusan manajerial tentang sumber daya, kapabilitas, dan kompetensi inti adalah ketidakpastian, kompleksitas, dan konflik intraorganisasi.
ANALISIS RANTAI NILAI (VALUE CHAIN):
Aktivitas Utama
- Logistik inbound
- Operasi
- Logistik outbond
- Pemasaran dan penjualan
- Jasa
Aktivitas Pendukung
- Pengadaan
- Pengembangan teknologi
- Manajemen sumber daya manusia
- Infrastruktur perusahaan
SWOT
SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunities, Threats). Digunakan untuk mengevaluasi kesempatan dan tantangan di lingkungan bisnis maupun pada lingkungan internal perusahaan. Analisis SWOT:
matriks SWOT (4 alternatif strategi) à positioning à dinilai menggunakan hasil identifikasi SWOT à pemberian skor untuk setiap aspek internal maupun eksternal à skor total à grafik positioning
Keterbatasan
- Kekuatan tidak selalu menjadi suatu keungulan
- Analisis SWOT terhadap lingkungan eksternal terlalu sempit
- SWOT memberikan analisis pada keadaan statis dan tidak dinamis
- SWOT terlalu menekankan pada strategi satu dimensi
Langkah yang dilakukan perusahaaan yang bernilai stratejik:
Pertama, perusahaan memiliki sumber daya, baik yang nampak maupun yang tidak nampak. Dari sumber daya tersebut, perusahaan membentuk team of resources (kapabilitas, team yang menyusun strategi untuk perusahaan). Berdasarkan keunggulan kompetitif (perusahaan memiliki beberapa kelebihan yang membuatnya unggul dari perusahaan lainnya), team of resources menemukan kompetensi inti.
Kmpetensi Inti:
Sumber daya (input untuk proses produksi perusahaan) àkapabilitas (integrasi dari bebagai sumbe daya) à Apakah kapabilitas memenuhi kriteria sustainable competitive advantage? à
Jika ya, kapabilitas tersebut stratejik dan memenuhi kompetensi inti.
Jika tidak, kapabilitas yang dipakai merupakan sekelompok sumber daya nonstratejik.
Contoh dari Analisis SWOT:
Semisal terdapat dua perusahaan bergerak dalam bidang tertentu yang sama. Perusahaan yang pertama mempunyai nilai kekuatan dan perusahaan yang kedua memiliki beberapa kelemahan, tetapi kedua perusahaan tersebut memiliki peluang yang sama menjanjikan. Maka jika hal ini dikaitkan dengan analisis SWOT, perusahaan yang pertama dapat menggunakan kekuatannya untuk memanfaatkan peluang yang ada, sedangkan bagi perusahaan yang kedua dapat menutupi atau mengatasi kelemahan dengan memanfaatkan semua peluang yang ada. jadi, meskipun bergerak dalam bidang yang sama, mereka memiliki strategi yang berbeda berdasarkan analisis SWOT.
Dari beberapa penjelasan materi di atas, suatu perusahaan akan lebih unggul jika memiliki sumber daya yang memadai, baik yang nampak ataupun yang tidak nampak. Dengan adanya sumber daya yang memadai, posisi kompetitif perusahaan akan semakin diunggulkan, jika strategi yang dipakai tepat untuk usaha yang dijalankan. Misalnya, perusahaan A tidak memiliki sumber daya yang memadai, tetapi menargetkan untuk menyaingi perusahaan B, yang ternyata memiliki sumber daya yang memadai serta strategi yang sesuai. perusahaan A tentu saja tidak akan berhasil untuk merealisasikan target tersebut, karena kurangnya kapabilitas untuk bersaing.
No comments:
Post a Comment