Sunday 8 January 2012

PRODUK


PENGERTIAN
  • Menurut Kotler dan Amstrong (1994:274), produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan dan yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen.
  • Menurut Stanton (1996:222), produk adalah kumpulan dari atribut-atribut yang nyata maupun tidak nyata, termasuk didalamnya kemasan, warna, harga, kualitas dan merek ditambah dengan jasa dan reputasi penjualannya.
  • Menurut Tjiptono (1999:95), produk adalah pemahaman subjektiff dari produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa produk adalah hasil dari kegiatan produksi berupa barang dan jasa. Variabel pertama dari pemasaran dan cukup penting yang dapat mempengaruhi kepuasan konsumen, serta memenuhi kebutuhna dan keinginan konsumen.


TINGKATAN PRODUK
Menurut Kotler (2003:408) ada lima tingkatan produk:


  1. Core benefit yaitu manfaat dasar dari suatu produk yang ditawarkan kepada konsumen.
  2. Basic product yaitu bentuk dasar dari suatu produk yang dapat dirasakan oleh panca indra.
  3. Expected product yaitu serangkaian atribut-atribut produk dan kondisi-kondisi yang diharapkan oleh pembeli pada saat membeli suatu produk.
  4.  Augmented product yaitu sesuatu yang membedakan antara produk yang ditawarkan oleh badan usaha dengan produk yang ditawarkan oleh pesaing.
  5.  Potential product yaitu semua argumentasi dan perubahan bentuk yang dialami oleh suatu produk di masa datang.

KLASIFIKASI PRODUK
Menurut Kotler (2002:451), produk dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok:
Berdasarkan wujudnya, produk dapat diklasifikasikan menjadi dua :
  1. Barang merupakan produk yang berwujud fisik, sehingga bisa dilihat, diraba atau disentuh, dirasa, dipegang, disimpan, dipindahkan dan perlakuan fisik lainnya.
  2. Jasa merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual (dikonsumsi pihak lain). Sifat-sifat dari jasa yaitu:
  • Jasa mempunyai sifat tidak berwujud, karena tidak bisa dilihat, dirasa, diraba, didengar atau dicium, sebelum ada transaksi pembelian.
  • Suatu produk jasa tidak dapat dipisahkan dari sumbernya, apakah sumber itu merupakan orang atau benda. Misalnya jasa yang diberikan oleh sebuah hotel tidak akan bisa terlepas dari bangunan hotel tersebut.
  • Bidang jasa sesungguhnya sangat mudah berubah-ubah, sebab jasa ini sangat tergantung kepada siapa yang menyajikan, kapan disajikan dan dimana disajikan. Misalnya jasa yang diberikan oleh sebuah hotel berbintang satu akan berbeda dengan jasa yang diberiakan oleh hotel berbintang tiga.
  • Jasa tidak dapat disimpan (daya tahan). Seorang pelanggan yang telah memesan sebuah kamar hotel akan dikenakan biaya sewa, walaupun pelanggan tersebut tidak menempati karnar yang ia sewa. 
Berdasarkan aspek daya tahannya, produk dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
  1. Barang tidak tahan lama yaitu barang berwujud yang biasanya habis dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian. Umur ekonomisnya dalam kondisi pemakaian normal kurang dari satu tahun. Contohnya: sabun, pasta gigi, minuman dll.
  2. Barang tahan lama yaitu barang berwujud yang pemakaian dalam kondisi normal umurnya lebih dari satu tahun. Contohnya: barang-barang elektronik, baju, celana dll.
Berdasarkan tujuan konsumsi, yaitu didasarkan pada siapa konsumennya dan untuk apa produk itu dikonsumsi, dibedakan menjadi dua :
  1. Barang konsumsi Merupakan suatu produk yang langsung dapat dikonsumsi tanpa melalui pemrosesan lebih lanjut untuk memperoleh manfaat dari produk itu.
  2. Barang industri Merupakan suatu jenis produk yang masih memerlukan pemrosesan lebih lanjut untuk mendapatkan suatu manfaat tertentu. Biasanya hasil pemrosesan dari barang industri diperjualbelikan kembali.
Menurut Kotler (2002:451), barang konsumen adalah barang yang dikonsumsi untuk kepentingan konsumen akhir sendiri (individu dan rumah tangga), bukan untuk tujuan bisnis. Barang konsumen dibagi menjadi 4 jenis:
  1. Convenience goods. Merupakan barang yang pada umumnya memiliki frekuensi pembelian tinggi (sering dibeli), dibutuhkan dalam waktu segera, dan hanya memerlukan usaha yang minimum (sangat kecil) dalam pembandingannya dan pembeliannya. Contohnya: produk tembakau, sabun, surat kabar dll.
  2. Shopping goods. Barang-barang yang dalam proses pemilihan danpembeliaannya dibandingkan oleh konsumen diantara berbagai alternatif yang tersedia. Contoh: alat-alat rumah tangga, pakaian, furniture dll.
  3. Specialty goods. Barang-barang yang memiliki karakteristik atau identifikasi merek yang unik dimana sekelompok konsumen bersedia melakukan usaha khusus untuk membelinya. Contoh: pakaian butik dll.
  4. Unsought goods. Merupakan barang-barang yang tidak diketahui konsumen atau kalaupun sudah diketahui, tetapi pada umumnya belum terpikirkan untuk membelinya. Contoh: asuransi jiwa dll.

KUALITAS PRODUK
Aspek yang perlu diperhatikan dari produk adalah kualitasnya. Kualitas adalah keseluruhan ciri dan karakter-karakter dari sebuah produk atau jasa yang menunjukkan kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang tersirat. Kualitas produk merupakan pemahaman bahwa produk yang ditawarkan oleh penjual mempunyai nilai jual lebih yang tidak dimiliki oleh produk pesaing. Suatu produk dengan penampilan terbaik tidak menjamin kalau produk itu berkualitas tinggi.
Menurut Mullins, Orville, Larrache dan Boyd (2005:422), apabila perusahaan ingin mempertahankan keunggulan kompettitifnya dalam pasar, perusahaan harus mengerti aspek dimensi apa saja yang digunakan oleh konsumen untuk membedakan produk yang dijual perusahaan tersebut dengan produk pesaing. Dimensi kualitas produk terdiri dari:
  • Kinerja (performance). Berhubungan dengan karakteristik operasi dasar dari sebuah produk
  • Daya tahan (durability). Berapa lama atau umur produk yang bersangkutan bertahan sebelum produk tersebut harus diganti. Semakin besar frekuensi pemakaian konsumen terhadap produk maka semakin besar pula daya tahan produk.
  • Kesesuaian dengan spesifikasi  (conformance to specifications). Sejauh mana karakteristik operasi dasar dari sebuah produk memenuhi spesifikasi tertentu dari konsumen atau tidak ditemukannya cacat pada produk.
  • Fitur (feature). Karakteristik produk yang dirancang untuk menyempurnakan fungsi produk atau menambah ketertarikan konsumen terhadap produk.
  • Reliabilitas (reliability). Probabilitas bahwa produk akan bekerja dengan memuaskan atau tidak dalam periode waktu tertentu. Semakin kecil kemungkinan terjadinya kerusakan atau tidak dalam periode waktu tertentu. Semakin kecil kemungkinan terjadinya kerusakan maka produk tersebut dapat diandalkan.
  • Estetika (aesthetics). Berhubungan dengan bagaimana penampilan produk bisa dilihat dari tampak, rasa, bau dan bentuk dari produk.
  • Kesan kualitas (perceived quality). Hasil dari pengukuran yang dilakukan secara tidak langsung karena terdapat kemungkinan bahwa konsumen tidak mengerti atau kekurangan informasi atas produk yang bersangkutan. Jadi persepsi konsumen terhadap produk dapat dilihat dari harga, merek, periklanan, reputasi dll.

No comments:

Post a Comment